MATSAMAS SUKSES GELAR LAUNCHING & BEDAH BUKU KARYA SISWA

Kamis (19/8) adalah hari yang sangat spesial, khususnya bagi siswa-siswi MTs YKUI Maskumambang Dukun Gresik, betapa tidak karya buku antologi mereka dilaunching dan dibedah dengan sangat spesial. Apresiasi dan penghormatan atas lahirnya karya mereka, sungguh luar biasa, tidak hanya dilingkungan yayasan, akan tetapi merambat hingga ke institusi kemenag kabupaten.

Kegiatan dimulai tepat pukul 08.45. Bertindak sebagai pemandu acara adalah ustadz Ilyasa Hadi, guru mapel Bahasa Indonesia di Matsamas. Kegiatan dilakukan secara virtual melalui zoom dan live streaming YouTube.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Bapak Kasi Pendma Kemenag Gresik sekaligus memberi sambutan. Dalam sambutannya bapak Ahmad Yahya, S.Pd.I., M.Pd.I menyampaikan tentang bagaimana Allah memberikan ilmu kepada umat manusia, menurutnya ada 2 cara bagaimana Allah melakukan hal itu, Pertama, lewat pena dan perkataan, dan yang kedua lewat hidayah, intuisi atau ilham.

“Kalian yang saat ini tidak suka menulis, maka belajarlah menulis, belajarlah untuk mencintai literasi. Ingatlah orang yang bisa berkiprah ke depannya adalah orang yang suka menulis” tuturnya menambahkan.

Lebih jauh bapak Yahya menyampaikan tentang pentingnya memaksimalkan potensi diri. Potensi atau kelebihan yang dimiliki seseorang itu bisa diketahui atau dilihat melalui dua hal yaitu (1) Melalui aktivitas menulis / karya-karyanya, dan (2) Melalui aktivitas berbicara di forum umum, seperti diskusi, rapat dan sebagainya.

“Seseorang yang tidak mau menulis dan tidak mau berbicara itu layaknya batu baterai yang tidak pernah dipakai, sehingga kita tidak akan pernah tahu bahwa sesungguhnya batu baterai itu masih layak digunakan. Hal itulah yang akan terjadi pada diri kita, jika kita tidak mau menulis dan tidak mau berbicara di depan umum, maka selamanya orang lain tidak akan pernah tahu tentang kualitas diri kita” tutur bapak Kasi Pendma menambahkan dengan penuh antusias.

Sebagai Kasi Pendma Kemenag Gresik, beliau sangat mengapresiasi atas lahirnya karya ini, beliau berharap spirit literasi ini mampu membawa energi positif akan lahirnya karya-karya berikutnya. Tidak hanya dari kalangan siswa, namun juga guru, kepala madrasah, pengawas dan lembaga lain tentunya.

“Literasi madrasah harus digelorakan, didorong dan ditumbuh kembangkan. Kedepan insyaallah, kemenag akan mengadakan eksibisi pameran buku menjelang HAB kemenang sebagai wadah eksplorasi hasil-hasil karya literasi, ini menjadi komitmen bersama dan akan kita fasilitasi” pungkasnya memotivasi diakhir memberikan sambutan. Wah, wah luar biasa, mantap!

Selain bapak Kasi Pendma, sambutan juga hadir dari bapak Ketua Yayasan Maskumambang, ustadz Ghoits, BA dan bapak Khiyarul Muasis, S.Pd., M.Si selaku pengawas Madrasah. Keduanya pun kompak terlihat bangga atas kerja keras dan kerja cerdas yang dilakukan oleh semua pihak dalam mengawal siswa-siswi melahirkan karya.

“Semoga apa yang bapak ibu upayakan dibalas oleh Allah dengan kebaikan yang berlimpah” tuturnya diakhir sambutan dengan wajah sumringah.

Acarapun dilanjut dengan launching dan bedah buku. Untuk launching sendiri, dilakukan oleh Kepala Madrasah, bapak Imam Subkhi, S.Pd.I sementara itu bedah buku disampaikan oleh ustdz Husni Mubarrok, S.Pd., M.AP selaku guru pembina sekaligus penyunting buku antologi karya anak-anak ini.

Ustadz Husni pun menjelaskan tentang proses panjang, bagaimana para konstributor naskah menggagas tema, memilih judul, menabung tulisan hingga proses berliku mengedit naskah. Tentu perjuangannya dahsyat, tak mudah memang. Terkadang lelah dan putus asa kerap menyapa, lalu bangkit dan kembali bergairah. Itulah bagian dari proses yang harus dinikmati.

Saat membedah, beliau menyampaikan banyak hal tentang isi dan kemasan buku, dimulai dari adanya komentar pembaca, layout tulisan, quote, tips di akhir setiap tulisan hingga genre tulisan yang disajikan. Tak lupa pula, beliau menggaris bawahi tentang pentingnya saran dan kritik membangun atas karya ini dalam rangka perbaikan lahirnya karya-karya berikutnya. “Masih ada beberapa stipo kok di buku antologi ini, jadi perlu banyak perbaikan kedepannya agar karya selanjutnya makin bagus” tuturnya menandaskan dengan penuh semangat.

Di akhir bedah buku, ustadz Husni memberikan 6 buku karya solonya kepada para penanya, hal ini dilakukan sebagai upaya memotivasi agar nantinya mereka juga bisa berkarya solo setelah langkah awal mereka berhasil menghasilkan karya antologi. Wah,wah keren ya! apresiasi yang layak dipuji, salut.

Di penghujung akhir kegiatan adalah tampilnya Kak Ilmi sebagai salah satu konstributor karya antologi ini. Beliau menyampaikan tentang pengalamannya dalam proses kreatif kepenulisan. Menurutnya, menulis itu menyenangkan, apalagi menulis tentang puisi. Baginya menulis puisi itu candu, semakin ditulis semakin asyik dan ketagihan, menulis puisi diibaratkan ekspresi jiwa yang harus disuarakan. Kak Ilmi adalah pemuda gila sastra, julukan yang kerap ia sematkan pada dirinya sendiri. Prestasinya di genre puisi sungguh tak terkira, memenangkan event lomba baca tulis puisi sudah sering ia lakukan. “Pokoknya top deh untuk Kak Ilmi, sukses dan terus menginspirasi ya Kak!” Sanjung ustadz Ilyas selaku moderator di penghujung acara dan disambut gemuruh senyum ramah dari para peserta yang masih aktif live di layar zoom.

Acara pun usai dan ditutup dengan doa, “Terima kasih atas partisipasi mengikuti dan menyuksesan acara ini dari awal hingga akhir, sehat dan berkah selalu untuk kita semuanya, semoga kegiatan ini bertabur pahala dan mendapatkan rahmat-Nya. Salam sukses, salam karya!” tutur Ustadz Ilyas menutup acara dengan wajah sumringah tanda bahagia. (HN)


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *